Kamis, 27 Mei 2010

Bertindak Terbaik dalam Situasi yang Tidak Baik

Kisah Para Rasul 27
Teladan apakah yang bisa kita pelajari dari Rasul Paulus dalam keadaan sebagai seorang tehanan yang hendak menghadapi pengadilan Kaisar? Pertama, Rasul Paulus tetap berusaha menjalin persahabatan dengan sahabat-sahabatnya (27:3). Kedua, Rasul Paulus melaksanakan tanggung jawabnya untuk memberi saran agar pelayaran ditunda untuk menghindari kerugian (27:30). Ketiga, walaupun nasihatnya tidak dituruti, Rasul Paulus tetap bersikap positif dan menguatkan hati semua penumpang kapal dengan mengungkapkan keyakinannya akan perlindungan Tuhan (27:21-25).
Sikap Rasul Paulus itu luar biasa. Dalam keadaan tertekan, banyak orang kehilangan kehilangan kontrol dan hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri saja, tetapi Rasul Paulus tetap teringat kepada sahabat-sahabatnya dan dia juga selalu melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Rasul yang menyampaikna pesan Allah kepada umat-Nya. Dia tidak bersikap sinis walaupun nasihatnya tidak digubris. Imannya tetap terlihat jelas walaupun sedang berada di dalam situasi yang tidak menyenangkan.
Banyak orang kristen menunggu keadaan yang lebih baik atau situasi yang lebih aman sebagai alasan untuk menunda memberi kesaksian kepada dunia ini. Sikap seperti itu adalah sikap yang salah! Keadaan yang kurang baik dan situasi bahaya seringkali justru merupakan sarana yang diberikan Tuhan untuk menunjukan sikap hidup yang berbeda dengan sikap dunia ini. Ingatlah bahwa terang hanya berguna bila bercahaya di tempat gelap dan garam hanya berguna bila dipakai untuk mengasinkan masakan yang terasa tawar.
Matius 5:14-15
"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang didalam rumah itu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar