Minggu, 06 Juni 2010

Menghadapi Hukum yang Tidak Adil

Kisah Para Rasul 25
Apakah Rasul Paulus bersikap polos dan membiarkan dirinya diadili tanpa melawan? Sikap Rasul Paulus berbeda dengan sikap Tuhan Yesus saat menghadapi hukum yang tidak adil. Tuhan Yesus membiarkan diri-Nya diadili tanpa memberikan perlawanan karena Dia menempatkan diri-Nya dalam posisi manusia. Dari luar, nampaknya Tuhan Yesus tidak berdaya menghadapi hukum manusia, tetapi sebenarnya Tuhan Yesus sedang menempatkan diri sebagai wakil manusia di hadapan pengadilan Allah. Tuhan Yesus berdiam diri karen Dia sedang menghadapi murka Allah atas dosa manusia. Hal ini berbeda dengan Rasul Paulus yang tidak berdiam diri di depan pengadilan manusia. Rasul Paulus memakai akal budinya untuk menangkis serangan musuh-musuhnya. Dia tidak mau membiarkan dirinya dijebak oleh musuh-musuhnya yang menginginkan agar pengadilan dilangsungkan di Yerusalaem dengan tujuan agar mereka dapat membunuh Rasul Paulus dalam perjalanan. Karena sikap Festus yang berkompromi untuk mengambil hati orang Yahudi, akhirnya Rasul Paulus memakai haknya sebagai warga negara Romawi untuk naik banding kepada Kaisar (25:1-3, 4, 9-11). Dengan permintaan naik banding tersebut, Rasul Paulus sekaligus bisa mencapai keinginannya untuk mengunjungi jemaat di kota Roma (bandingkan dengan Roma 1:10-15).

Kita hidup dalam dunia yang berdosa sehingga kadang-kadang kita harus mengahadapi hukum yang tidak adil. Di satu sisi, kita harus menghormati hukum sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Di lain sisi, kita harus memakai akal budi kita dan mengingat nasihat Tuhan Yesus untuk bersikap cerdik, tetapi tetap tulus (Matius 10:16).


Matius 10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar