Selasa, 29 Juni 2010

Perubahan Ajaib

Lukas 19
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa seseorang benar-benar telah bertobat? Zakheus adalah seorang yang sangat kejam. Ia adalah orang Yahudi, tetapi menjadi kaki-tangan pemerintah Romawi. Kebencian masyrakat terhadap Zakheus sangat beralasan karena sebagai kaki-tangan orang Romawi, dia memungut pajak sedemikian rupa hingga orang-orang susah untuk hidup. Karakter buruk Zakheus mengundang rasa benci dari masyarakat. Dalam keadaan seperti itu, hanya segelintir orang yang mau menjadi sahabatnya. Apakah sikap Tuhan Yesus terhadap Zakheus sama seperti kebanyakan orang? Tidak! Tuhan Yesus justru mau berkunjung dan menumpang di rumahnya (19:5). Kebutuhan terbesar Zakheus, yaitu kebutuhan akan penerimaan, kasih, dan pengampunan, terpenuhi saat ia berjumpa dengan Tuhan Yesus. Perjumpaan yang singkat dengan Tuhan Yesus itu membuat Zakheus bertobat, bukan hanya dari mulut saja, tetapi juga terbukti melalui adanya perubahan hidup. Ia meninggalkan kejahatan masa lalu dan menunjukan buah pertobatan dengan membagi setengah harta miliknya kepada orang miskin serta memberi ganti rugi empat kali liapt terhadap orang yang pernah dia rugikan (19:8). Perubahan hidup semacam itu merupakan perubahan hidup yang ajaib.

Pertobatan yang sejati tak bisa hanya dinilai dari aktivitas seseorang dalam beribadah dan melayani, melainkan harus didasarkan pada perubahan hidup. Seorang yang mengenal Kristus tak mungkin tetap tinggal di dalam dosa dan tak berbelas kasihan terhadap sesama. Apakah Anda telah mengalami perubahan hidup dan menunjukan adanya perubahan hidup sama seperti yang telah terjadi pada diri Zakheus?

Minggu, 27 Juni 2010

Berita Injil Itu bagi Semua Orang

Kisah Para Rasul 22
Tepatkah bila pemberitaan Injil hanya ditunjukan bagi kelompok masyarakat yang bersimpati terhadap kekristenan? Di satu sisi, boleh saja pelayanan pemberitaan Injil difokuskan kepada kelompok masyarakat yang lebih bersikap terbuka. Akan tetapi, di sisi lain, kita harus tetap bersikap terbuka terhadap pimpinan Roh Kudus yang seringkali menuntun ke arah yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus menjelaskan bahwa dia memiliki latar belakang anti-Kristen (22:4). Dari sisi kegiatan, dia bisa disejajarkan dengan kelompok garis keras yang menyerbu dan merusak gereja. Dia berusaha untuk melenyapkan kekristenan!
Sekalipun berlatar belakang anti-kristen, ternyata bahwa Roh Kudus sanggup mengubah kehidupan Rasul Paulus menjadi seseorang yang dengan gigih memberitakan Injil. Baik dari segi kegiatan maupun dari segi pemikiran, dia lebih menonjol daripada semua rasul lain. Kesediaan nya untuk menderita bagi Kristus tidak bisa diragukan.
Kisah pertobatan Rasul Paulus seharusnya mengilhami gereja untuk membuka mata terhadap ppimpinan Tuhan yang kadang-kadang tidak masuk akal. Di sekitar kita, mungkin terdapat "Paulus lain" yang hendak Tuhan pakai menjadi alat di tangan-Nya. Jangan beranggapan bahwa orang-orang yang berlatar belakang buruk tidak bisa dipakai oleh Tuhan. Sebenarnya, tidak ada seorang pun yang "benar-benar layak" di hadapan Tuhan. Bila kita bisa menjadi anak-anak Allah yang melayani Dia, hal itu semata-mata merupakan anugrah Allah. Oleh karena itu, marilah kita memegang keyakinan bahwa berita Injil itu bagi semua orang.

Kamis, 24 Juni 2010

Kepekaan Rohani dalam Menginjil

Kisah Para Rasul 3
Apa tujuan Tuhan dalam setiap mukjizat yang Ia berikan? Pemberitaan Injil dan Pertobatan! Itulah sebabnya, dalam Kisah Para Rasul, kita bisa membaca bahwa begitu banyak mukjizat terjadi. Pada zaman ini, hal yang sama juga masih terjadi saat pemberitaan Injil mengalami tantangan dan hambatan berat. Dalam bacaan hari ini, Rasul Petrus dan Rasul Yohanes pergi ke bait Allah untuk berdoa, bukan untuk berkhotbah atau menyembuhkan orang. Namun, karena hidup mereka dipimpin oleh Roh Kudus, mereka mempunyai kepekaan dan kepeduliaan yang tinggi terhadap situasi sekitar. Orang lumpuh yang dilihat secara biasa (atau bahkan tidak dilihat) oleh orang banyak yang keluar masuk bait Allah, dengan ketajaman rohani, dilihat secara berbeda oleh Petrus dan Yohanes. Mereka menatap dia (3:4). Di mata murid yang dipimpin Roh Kudus, orang lumpuh ini sangat dikasihi Allah dan membutuhkan pertolongan-Nya. Ketika Tuhan menyatakan kuasa-Nya dengan menyembuhkan orang lumpuh ini, dan hal itu menarik perhatian banyak orang, Petrus (yang tadinya tidak merencanakan untuk berkhotbah) melihat dan memakai kesempatan ini untuk memberitakan Injil kepada orang banyak. Hasilnya? Banyak orang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.

Di zaman modern (bahkan post-modern) ini, dunia di sekitar kita telah menjadi semakin individualis, tidak peduli dan buta. Dengan kuasa Roh Kudus, marilah kita belajar untuk memiliki kepedulian, kepekaan dan ketajaman rohani seperti Petrus dan Yohanes, sehingga dunia yang lumpuh, menderita dan senangmenuju kebinasaan ini dapat dijamah oleh kasih dan kuasa Tuhan melalui hidup kita.

Jumat, 18 Juni 2010

Pemberitaan Injil Memerlukan Waktu

Berapa lama waktu yang diperlukan sampai sebuah pemberitaan Injil menunjukan adanya hasil? Lama waktu yang diperlukan mulai dari Injil diberitakan sampai diperoleh respons yang positif tidak bisa selalu ditentukan. Kadang-kadang pemberitaan Injil bisa langsung berhasil, tetapi kadang-kadang memerlukan waktu bertahun-tahun. Rasul Paulus memiliki kerinduan yang besar agar orang-orang Yahudi di kota Roma bisa bertobat dan memperoleh keselamatan di dalam Kristus (Roma 9:3-5). Dia sudah menyiapkan kunjungannya dengan menulis surat Roma sebelum dia tiba di kota itu. Akan tetapi, setelah dia tiba disana dan memiliki kesempatan untuk memberitakan Injil di muka umum, ternyata pelayanan nya tidak langsung mendapat respons positif dari semua orang (Kisah Para Rasul 28:24-29). Sekalipun demikian, Rasul Paulus tidak putus asa. Dia memberitakn Injil dan mengajar tentang Tuhan Yesus selama dua tahun dalam posisi sebagai tahanan rumah. Statusnya sebagai tahanan rumah tidak menghalangi dia untuk terus memberitakan Injil.

Apakah Anda pernah terlibat dalam pemberitaan Injil? Apakah Anda pernah merasa putus asa karena tidak melihat hasil? Anda perlu menyadari bahwa pemberitaan Injil itu merupakan sebuah pekerjaan besar yang kadang-kadang menuntut waktu sampai bertahun-tahun. Perlu pula diingat bahwa buah dari pemberitaan Injil seringkali merupakan hasil kerjasama sebuah tim dan keberhasilan pemberitaan Injil merupakan hasil campur tangan Allah (bandingkan dengan 1 Korintus 3:6). Adanya kesaksian hidup yang baik dari orang-orang percaya merupakan salah satu faktor yang mempercepat keberhasilan pemberitaan Injil!

Rabu, 16 Juni 2010

Hidup dalam Kuasa dan Pimpinan Roh Kudus

Setelah Tuhan Yesus naik ke Surga, apa tugas pertama para murid? Menanti! (1:4). Sebelum memulai pelayanan, para murid harus tinggal di Yerusalem untuk menanti janji Bapa tentang kedatangan Allah Roh Kudus yang memanpukan mereka untuk memberitakan Injil Kristus kepada seluruh bangsa dan kuasa Tuhan. Menant itu tidak mudah. tetapi berdoa dan menanti kuasa Tuhan merupakan hal yang sangat pantas! Pentakosta adalah tonggak sejarah awal era baru yang disebut zaman anugerah atau zaman gereja, saat Allah Roh Kudus datang dan tinggal tetap di dalam diri setiap orang percaya untuk memapukan orang percayamelaksanakan Amanat Agung Kristus (Matius 28:19-20). Mujizat pertama yang terjadi saat Allah Roh Kudus datang adalah orang-orang percaya yang berjumlah kira-kira 120 orang diberikarunia untuk berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Kisah Para Rasul 2:9-11 mencatat adanya 15 macam bahasa! Perhatikan bahwa "bahasa lain" (2:4) ini adalah bahasa (linguistik) suku-sukubangsa dunia, bukan bahasa lidah (glossolali) seperti yang terdapat di jemaat Korintus. Karya lain Roh Kudus yang terjadi saat itu adalah pertobatan orang banyak saat mendengar khotbah Petrus serta kehidupan jemaat yang bersatu dan penuh kasih, yang membuat mereka disukai semua orang, sehingga kesaksian mereka membuat banyak orang menjadi percaya.

Kehadiran dan kuasa Roh Kudus dalam hidup umat Tuhan adalah hal yang sangat penting dan prinsipiel (mendasar). Gereja yang setiap anggotanya hidup dipenuhi Roh Kudus dan berjalan dalam kuasa-Nya pasti merupakan gereja yang menginjili, bersatu dan memiliki kesaksian baik. Marilah kita terus hidup dan berjalan dalam kuasa Roh Kudus.

Minggu, 13 Juni 2010

PI Sebagai Gaya Hidup

KISAH PARA RASUL 8

Ketika penganiyaan bertambah hebat dan jemaat mula-mula harus mengungsi, apa yang tetap mereka lakukan? Memberitakan Injil! Firman Tuhan hari in sangat menguatkan hati. Pergumulan dan penderitaan membuat jemaat gereja mula-mula tersebar dan menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. Injil Kristus telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gaya hidup mereka, sehingga dalam keadaan apapun, susah atau senang, situasi aman atau dalam penganiyaan, mereka tetap bersaksi dan memberitakan Injil kepada semua orang.
Peristiwa ini memberikan sebuah pemahaman yang mendalam kepada kita untuk melihat hal-hal yang terjadi dalam kehidupan ini. Bahwa sesungguhnya hal-hal yang kelihatan sebagai penderitaan, penganiyaan atau kesusahan, bisa diubahkan Tuhan menjadi menjadi hal yang membawa berkat dan indah. Melalui penganiyaan di Yerusalem dan keluarnya jemaat mula-mula dari "zona kenyamanan", orang-orang Kristen Yahudi menjadi lebih terbuka dan rendah hati. Bahkan, salah seorang diaken (yaitu Filipus) dapat berkomunikasi dengan orang-orang Samaria, orang-orang di Asdod (keturunan Filistin, 8:40), dan sida-sida dari Etiopia yang akhirnya dapat dimenangkan bagi Kristus. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang merasa mapan dan bangga dengan status ke-Yahudi-an mereka.
Melihat kehidupan dari sudut pandang Allah akan memapukan kita untuk selalu bersyukur dan menjaga prioritas utama dalam kehidupan kita. Seperti jemaat mula-mula, marilah kita menjadikan penginjilan sebagai gaya hidup kita.

Kisah Para Rasul 8:4
"Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil."

Jumat, 11 Juni 2010

INDAH RENCANA TUHAN

"Tetapi Tuhan Allahmu,tidak mau mendengarkan Bileam danTuhan Allahmu telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu karena Tuhan Allahmu mengasihi engkau."Ulangan 23 : 5

Dalam hidup setiap manusia ada tiga peristiwa yang sangat bersejarah yaitu ketika ia lahir,menikah dan meninggal.
pada saat seseorang dilahirkan di tidak bisa memilih pada keluarga siapa dia akan lahir,lahir sebagai suku apa,dan kapan ia akan dilahirkan.Demikian pula halnya dengan kematian tidak seorangpun yang dapat menentukan kapan dimana,dan bagaimana dia harus mati.Tapi lain halnya denganmemilih pasangan hidup,manusia diberikan kesempatan untuk memilih walaupun harus dengan beberapa Kriteria Firman Tuhan.
Ester adalah juga seseorang yang tidak bisa memilih keluarga,suku bangsa dan kondisi kapan dia harus dilahirkan.Ester adalah seorang gadis yatim piatu,yang lahir sebagai bangsa Yahudi,yang harus tinggal di pembuangan.Ester dibawah ke istana bersama dengan gadis gadis cantik yang akan dipilih menggantikan ratu Wasti.alkitab berkata:"Allah turut bekerja dalam sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."Roma 8:28.
Kisah perjalanan hidup Ester adalah rencana Tuhan yang baik bagi dirinya maupun bagi bangsanya,yaitu untuk menjadi penyelamat bagi bangsanya dari rencana jahat Haman yang berusaha menghapus bangsa yahudi dari peta bumi.
Saudara,dari kisah Ester kita dapat belajar bahwa apapun latar belakang kita,sebarapa kelam masa lalu kita,serendah apapun status sosial kita,semiskin apapun kita,selalu ada harapan didalam Yesus untuk suatu perobahan masa depan lebih baik,lebih indah penuh berkatNya.
Saudara janganlah erndah diri dan pesimis.Bangkit dan melangkahlah maju menggapai hari esok bersama TUHAN! Amin.

Apapun latar belakang kita dan sekelam apapun masa lalu kita,selalu ada harapan di dalam Yesus
untuk suatu perubahan masa depan yang lebih baik dan indah.

Ester 2:7,15-18.
7 Mordekhai itu pengsuh Hadasa,yakni Ester,anak saudara ayah nya,sebab anak itu tidak beribu bapa lagi;gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya.Ketika ibu bapanya mati,ia di angkat sebagai anak oleh Mordekhai..15 Ketika Ester anak Abihail,yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak mendapat giliran untuk masuk menghadap raja,maka ia tidak menghendaki suatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai,sida sida raja,penjaga para perempuan.Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.16 Demikianlah Ester dibawah masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh yakni bulan Tebet pada tahun yang ketujuh dalam pemerintah baginda.17 Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua anak dara lain,sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan keatas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti wasti.18 Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan karena Ester,dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah daerah serta mngaruniakan anugerah,sebagaimana layak bagi raja.

Minggu, 06 Juni 2010

Menghadapi Hukum yang Tidak Adil

Kisah Para Rasul 25
Apakah Rasul Paulus bersikap polos dan membiarkan dirinya diadili tanpa melawan? Sikap Rasul Paulus berbeda dengan sikap Tuhan Yesus saat menghadapi hukum yang tidak adil. Tuhan Yesus membiarkan diri-Nya diadili tanpa memberikan perlawanan karena Dia menempatkan diri-Nya dalam posisi manusia. Dari luar, nampaknya Tuhan Yesus tidak berdaya menghadapi hukum manusia, tetapi sebenarnya Tuhan Yesus sedang menempatkan diri sebagai wakil manusia di hadapan pengadilan Allah. Tuhan Yesus berdiam diri karen Dia sedang menghadapi murka Allah atas dosa manusia. Hal ini berbeda dengan Rasul Paulus yang tidak berdiam diri di depan pengadilan manusia. Rasul Paulus memakai akal budinya untuk menangkis serangan musuh-musuhnya. Dia tidak mau membiarkan dirinya dijebak oleh musuh-musuhnya yang menginginkan agar pengadilan dilangsungkan di Yerusalaem dengan tujuan agar mereka dapat membunuh Rasul Paulus dalam perjalanan. Karena sikap Festus yang berkompromi untuk mengambil hati orang Yahudi, akhirnya Rasul Paulus memakai haknya sebagai warga negara Romawi untuk naik banding kepada Kaisar (25:1-3, 4, 9-11). Dengan permintaan naik banding tersebut, Rasul Paulus sekaligus bisa mencapai keinginannya untuk mengunjungi jemaat di kota Roma (bandingkan dengan Roma 1:10-15).

Kita hidup dalam dunia yang berdosa sehingga kadang-kadang kita harus mengahadapi hukum yang tidak adil. Di satu sisi, kita harus menghormati hukum sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Di lain sisi, kita harus memakai akal budi kita dan mengingat nasihat Tuhan Yesus untuk bersikap cerdik, tetapi tetap tulus (Matius 10:16).


Matius 10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."

Rabu, 02 Juni 2010

IMAN DAN TINDAKAN

"Apakah gunanya,saudara saudara,jika seorang mengatakan,bahwa ia mempunyai iman,padahal ia tidak mempunyai perbuatan?"Yakobus 2:14

Seorang pengusaha memasang pengumuman di seluruh sudut kota yang bunyinya:"Jika ada orang yang punya hutang datanglah kekantor saya hari ini antara jam sembilan sampai dua belas siang,maka saya akan membayar hutang anda."
Iklan ini menjadi buah bibir diseluruh kota itu.Mereka menduga pasti ada jebakan yang dipasang atau sebuah kebohongan.
Hari itu,pengusaha yang memasang iklan tersebut duduk dikantornya pada jam sembilan.Sampai jam sepuluh tidak ada seorang pun yang datang.Pada jam sebelas seorang pria tampak berjalan mondar mandir diluar,lalu melirik sesekali pada pintu kantor itu.Akhirnya,dia memberanikan diri membuka pintu,memasukkan kepalanya kedalam,dan bertanya,"Benarkah Anda mau membayar hutang orang yang datang?"
"Benar,"Kata orang kaya itu."apakah kamu punya hutang?"Lanjutnya.
"Tentu punya,"jawab orang itu.
"Apakah kamu punya surat utang untuk membuktikannya.?"
Orang itu mengeluarkan beberapa surat lalu pengusaha itu menuliskan sejumlah uang pada cek untuk membayar hutang itu.mendekati jam dua belas ada orang lain datang,dan juga mendapatkan pembayaran hutang mereka.Orang orang didepan kantor semakin banyak,...tetapi sayangnya tidak ada waktu lagi bagi mereka untuk meminta agar hutang mereka dibayar.
Saudara,cerita ini mengingatkan betapa iman itu memerlukan tindakan.Sebab iman dan tindakan tak dapat di pisahkan,bagaikan dua sisi mata uang.Namun,banyak orang yang mengaku beriman tetapi mereka ragu ragu,sehinggah mereka tidak menerima sesuatu apapun(Yak 1:6-7).
Terkadang peluang iman muncul meragukan,seperti cerita di atas.Namun siang ini,saudara,Jika Anda tidak ingin mengalami sesal dikemudian hari,jalani setiap langkah kita dengan tindakan tindakan iman.

Bacaan Yakobus 2:17-22
17 Demikian juga halnya dengan iman:Jika iman itu tidak disertai perbuatan,maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.18 Tetapi mungkin ada orang berkata:"Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan",aku akan menjawab dia:"Tunjukanlah kepadaku imanmu itu tanpa perebuatan,dan aku akan menunjukan kepadamu iman ku dari perbuatan perbuatanku."19 Engkau percaya,bahwa hanya ada satu Allah saja?Itu baik!Tetapi setan setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.20Hai manusia yang bebal,maukah engkau mengakui sekarang,bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?21Bukankah Abraham,bapa kita,dibenarkan karena perbuatan perbuatannya,ketika ia mempersembahkan Ishak,anaknya,di atas mezbah?22 Kamu lihat,bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan perbuatan dan oleh perbuatan perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Terkadang peluang iman muncul meragukan, namun jika tidak ingin menyesal dikemudian hari,jalani setiap hari dengan tindakan iman.